Profile

Desa Lelean Nono, adalah salah satu desa di Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli.

Desa yang memiliki Luas WilayaH +- 7.650 Hektar

Dengan Jumlah Penduduk 2.100 Jiwa dan 600 KK

Desa Lelean Nono adalah desa hasil pemekaran dari Desa Tambun yang saat ini Desa berubah status menjadi Kelurahan Tambun.

Desa Tambun saat itu memiliki 7 dusun, yaitu Dusun Toke, Dusun Bolas, Dusun Pilado Barat Dusun Pilado Timur, Dusun Siapo, Dusun Bunga dan Dusun Kobolungunan.

Pada tahun 2004 tercetuslah Dusun Bunga ingin mekar menjadi Desa, yang dicetuskan oleh Bapak Hi Saud. Hingga selanjutnya dilanjutkan oleh beberapa tokoh penginesiatif pemekaran, salah satunya adalah Bapak Hi Ahmad Sappe yang saat itu menjabat Wakil Ketua BPD Desa Tambun.

Maka selanjutnya terbentuklah beberapa orang Tim penginesiatif pemekaran.

Diantaranya:

  1. Nanang Anwar
  2. Budiman
  3.  Ust. Abd Waris (Pimp. Ponpes MI Siapo)
  4. Moh Kasim
  5. Kamaludin
  6. Alm. Jarnawi
  7. Alm. Sahapri Marhum

Setelah terbentuk.Tim penginesiatif Pemekaran Pertama kali musyawarah dan mencetus pemekaran, di pondok Pesantren Madinatul Ilmi DDI Dusun Siapo.

Di Ponpes inilah, para penginesiatif mencetus Tiga Dusun untuk dimekarkan menjadi Desa, yakni Dusun Bunga, Dusun Siapo dan Dusun Kobolungunan.

Tim Penginesiatif dibantu beberapa tokoh lainnya, diantaranya, Bpk M Nawir H Gani, Bpk H Parang, Usman Dg Majallah, Karim Muluk, Bapak Ahmad Sappe dan beberapa tokoh lainnya.

Hingga pada akhirnya, tahun 2009 keTiga Dusun, Dusun Siapo, Dusun Kobolungunan dan Dusun Bunga di setujui Pemerintah Kabupaten dan DPRD Tolitoli untuk di Mekarkan menjadi Desa, dengan sebutan Desa Lelean Nono, yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Tolitoli Nomor 03  tahun 2009, tepat pada hari Jumat tanggal 24 Juli 2009 Desa Lelean Nono di Resmikan.

Pemberian Nama Desa, Lelean Nono diusulkan sesuai runutan sejarah yang terjadi di wilayah ini.

Nama Lelean Nono adalah sebuah nama yang diangkat dari sejarah yang dikutip dari para tokoh adat dan tokoh masyarakat yang berdomisili tetap secara turun temurun. 

Lelean Nono adalah Bahasa Tolitoli yang artinya: Titian Kayu Keras dalam arti luas Jembatan yang terbuat dari pohon Kayu yang keras.

Konon, sekitar 150 tahun yang lalu, terdapat sebuah titian atau jembatan kayu yang terbentang di sungai, kayu yang roboh membentang di sungai.

sungai tersebut berada di Dusun Lelempaan, dusun menjadi pusat Desa Lelean Nono saat ini.

Jembatan Kayu keras itu menjadi titian atau penyemberangan dan penghubung jalan setapak, bagi masyarakat yang hendak ke perkampungan di Dusun Bunga.

Bahkan Konon, Titian Kayu Keras itu terkadang tdak terlihat oleh masyarakat yang hendak menyeberang dan terkadang arah bentang Titian Kayu itu berubah-ubah.

Nama Lelean Nono akhirnya menjadi sebutan yang terus menerus bagi masyarakat, jika ada masyarakat yang bepergian ke wilayah tersebut, maka mengatakan, Pergi ke Lelean Nono, sehingga kemudian ke tiga dusun yang diusulkan pemekaran menjadi desa, diberi nama Desa Lelean Nono dan dimekarkan pada Tahun 2009 bersamaan dengan pelantikan Pejabat Sementara Kepala Desa Lelean Nono, Bpk Usman Dg Majallah.

Setelah 3 Bulan sejak Desa Lelean Nono dimekarkan menjadi desa, Pemerintah Desa dibawah kepemimpinan Usman Dg Majallah bersama BPD memekarkan 2 Dusun. Dusun tandasan dan Dusun Matuo

Maka Desa Lelean Nono meliputi 5 (Lima) Dusun, dusun Siapo, Tandasan, Kobolungunan, Matuo dan Bunga.

 Selanjutnya ditahun 2010 Jabatan Kepala Desa dilanjutkan oleh Sekretaris Desa Sdr. Marzuki sebagai Pelaksana Tugas Kepala Desa sampai pertengahan tahun 2011 dan Ketua BPD saat itu adalah Bpk Munawir Hi Gani, dari sinilah awal Semboyan atau Motto Desa Santri di cetus.

Saat pemerintahan PJS Marzuki mengikuti Lomba Desa Tingkat Kabupaten Tolitoli, Pemerintah Desa Mengangkat  Motto: “Gerbang Santri atau Gerakan Pembangunan Sehat, Amanah, Nyaman, Tertib, Ramah dan Islami.

Dengan Motto Lanei Ate Nontolran, Papasabatu Pipikilan, Mogimpidoi Liputa, yang artinya: Sucikan Hati, Luruskan Niat, Satukan Pikiran dalam membangun Desa.

Selanjutnya, ditahun 2011 dilaksanakan pemilihan Kepala Desa dan Terpilih saudara Baso Daeng dan dilantik sebagai Kepala Desa yang Pertama sebagai Kepala desa Definitif sampai tahun 2016, kemudian dilanjutkan oleh Saudari Tasse yang saat itu sebagai Sekretaris Desa sampai tahun 2017.

Pada Tahun 2017, BPD mengusulkan ke Pemerintah Kecamatan Baolan untuk Pejabat Sementara Kepala Desa Lelean Nono dan disetujui serta menunjuk Sdr Sudin Sunusi sebagai Pjs.kepala Desa Lelean Nono dari 2017 sampai tahun 2018.

Dimasa Pemerintahan Sudin Sunusi, Desa Lelean Nono memekarkan 1 Dusun, yakni Dusun Lelempaan, pemekaran dari Dusun Kobolungunan, sehingga saat saat ini Desa Lelean Nono menjadi 6 Dusun. 

Selanjutnya, pada pertenghan tahun 2018, dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa Lelean Nono dan terpilih Saudara Irfan, S.Pd.i dilantik Sebagai Kepala Desa Lelean Nono, Kepala Desa Lelean Nono yang ke-2 sebagai Kepala Desa defenitif sampai saat ini.

Jika dapat dipadukan, sejarah Nama Desa Lelean Nono dan Pemberian nama Dusun Lelempaan, dusun yang menjadi tempat sejarah adanya Titian Kayu Keras atau Lelean Nono, tentunya ini sangat berkaitan.  Lelempaan adalah bahasa daerah Tolitoli yang Artinya TEMPAT MELANGKAH. Konon, sebelum atau setelah masyarakat menyeberangi Titian Kayu atau Lelean Nono, maka terlebih dahulu beristirahat di sebuah tanjung, sebelum melanjutkan langkahnya, tanjung tersebut menjadi tempat persinggahan sebelum melanjutkan perjalanan.  Sehingga kemudian tanjung tersebut diberinama Lelempaan atau TEMPAT MELANGKAH.

Kita Berharap, sejarah yang tersimpan dalam desa kita ini, dapat kita maknai dengan baik.

Dari sejarah tersebut, kita bisa mengambil makna:

Pertama., Sejarah adanya titian kayu keras itu, tentunya memiliki arti yang sangat besar, konon jika niat kita baik maka titian kayu itu akan muncul.

Maka semoga kita tetap dalam satu tekad dan niat yang baik untuk desa kita ini, sehingga kita selalu diberikan jalan yang lebih baik,

Makna Kedua.

Ponpes DDI Siapo dimana pertama kali dicetusnya pemekaran desa ini, sehingga desa ini diberi moto Desa Santri, Ponpes ini adalah aikon bagi desa Lelean Nono.

Ketiga.

Desa Lelean Nono dimekarkan pada Hari Jumat dimana hari yang Sakral dan berkah bagi kita ummat Muslim, kita berharap desa ini menjadi kampong Baldatun Toyibatun Gafuru Rohim( Kampung yang selalu diberkahi Allah SWT.

Kita juga berharap, sejarah lahirnya Desa ini akan tertanam pada generasi kita nanti, sehingga mereka memahami dan dapat menghargai sebuah perjuangan para tokoh yang melahirkan desa ini.

Sehingga nantinya, para generasi dapat mewujudkan harapan para tokoh yang telah memekarkan desa.